fbpx

PRAKTEKKAN SAJA

Posted by: Admin
Category: Blog, Life Oracle

By Fiona Wang

Di artikel sebelumnya kita telah membahas bahwa untuk mampu mencintai diri, seseorang perlu punya waktu untuk terhubung dengan beberapa hal yaitu, mengambil waktu untuk memulai perjalanan Self-Discovery, berlatih Lemah Lembut, Sediakan waktu untuk Terhubung, Perasaan Pantas dan Layak Diri, dan Terhubung dengan Memori Sel kita. Apakah memori selular atau cellular memories itu?

Sekalipun hipotesa bahwa memori disimpan di seluruh sel tubuh, tidak hanya di otak, belum terbukti secara scientific, pendukung teori ini cenderung membingkainya secara eksklusif dalam konteks memori traumatis dan cara-cara tubuh merespon ingatan sehingga hal ini, menjadi relevan dalam perawatan untuk PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Gagasan memori selular adalah bahwa sel dapat menyimpan kenangan tentang pengalaman, sensasi, rasa, kebiasaan, dan hal-hal lainnya dari identitas seseorang. Dipercaya bahwa memori ini disimpan melalui pertukaran kimia antara sel-sel, seperti yang tersimpan dalam otak. Diyakini juga bahwa sel-sel juga dapat menyimpan informasi yang berkaitan dengan pengalaman traumatis, bahkan apabila organ dari seseorang di transplantasi maka kenangan dari di pendonor ikut terbawa ke pemakai organ yg baru.

Kembali ke konteks, terhubung dengan memori sel kita, bagaimanakah maksudnya? Stevan Thayer, pencipta Integrated Energy Therapy mengatakan bahwa setiap sel di tubuh kita memiliki kemampuan untuk mengingat. Memori sel kita dapat menyimpan ingatan akan:
· Trauma Fisik seperti kecelakaan, operasi maupun pelecehan.
· Trauma Emosi seperti kesedihan ketakutan dan kemarahan.
· Trauma mental yang kemudian bermanifestasi menjadi self esteem yang rendah, perasaan tidak layak dan khawatir.

Sebelum saya lanjut, saya ingin mengingatkan bahwa trauma tidak selalu terkait dengan kejadian-kejadian besar saja seperti musibah dan bencana alam, namun menurut pakar healing trauma, Dr. Peter Levine, semua kejadian yang membuat kita overwhelmed atau merasa kewalahan berpotensi menciptakan trauma. Dan ketika trauma ini ditekan atau suppressed ke cellular memory, energy trauma dapat stuck di dalam. Anda juga dapat membaca lebih mendetail akan hal ini di buku saya Transpersonal Self Mastery bab IV dan V. Energi yang terjebak di cellular memory ini tidak hanya mensabotase kita dengan berbagai symptom tetapi juga dapat sampai memunculkan sakit fisik yang kita kenal dengan psikosomatis.

Sebuah fenomena yang menakjubkan ketika seseorang terhubung dengan memori selularnya, mengenalinya dan kemudian merubahnya (dengan intervensi self therapy), kesehatan fisik bahkan realitas keseluruhan dapat berubah. Salah satu cara untuk merelease emosi yang terperangkap dalam memori sellular ini dapat dilakukan dengan Essential Healing Techniques (dapat di baca di bab V buku Transpersonal Self Mastery). Ketika seseorang menyimpan memori atau trauma masa kecil yang membuat ia percaya bahwa ia tidak layak dicintai dan tidak pantas mendapatkan kasih sayang, akan sulit baginya untuk mampu mencintai diri. Ketika terhubung dengan cellular memories ini adalah kesempatan untuk merelease atau mengadjust ulang.

Cellular Memories menyimpan informasi terkait pola perilaku baik yang sadar maupun nirsadar dan saat kita mulai mencermati inner world kita, kita akan mulai menguraikan elemen-elemen mana yang perlu disimpan, lalu beliefs, ide dan memori apa yang perlu di let go atau dirubah. Kembali ke konteks cinta diri, jika ada pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu yang menghalangi, ia perlu terhubung kembali dengan memori sellular ini sebagai kesempatan kedua untuk akhir penyelesaian yang lebih baik. Bukankah penerimaan, memaafkan, melihat dari sudut pandang yang berbeda, mengambil hikmah dan pembelajaran dapat menyembuhkan? Mempraktekkan Self Healing & Therapy menjadi solusi yang tepat. Semoga semua hidup berbahagia, FW211118.

#SelfLove#SelfHealing #EssentialHealingTechniques #TranspersonalSelfMastery #IntegraInsitute #TheSecretOfLifeWellness
#InspiredByInnaSegal

Author: Admin

Leave a Reply