3 Tips Membangun Rapport dalam Kelompok Besar
Menjadi seorang trainer atau seorang public speaker tentu akan bertemu dengan banyak orang dalam training yang diadakannya. Banyaknya orang yang berkumpul dalam suatu ruangan yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda terkadang membuat proses building rapport yang dilakukan oleh trainer/public speaker menjadi sedikit terhambat. Belum lagi bila adanya permasalahan internal seperti kurang percaya diri ataupun asumsi-asumsi yang tidak memberdayakan yang muncul di dalam diri trainer. Seorang trainer ataupun public speaker diharapkan dapat membangun rapport kepada banyak orang dalam waktu yang sama karena bila melakukan pendekatan kepada peserta training satu persatu tentu adalah hal yang tidak mungkin dilakukan dan menghabiskan banyak waktu. Seorang trainer sebaiknya memiliki cara efektif dalam menunjang proses membangun rapport dalam kelompok besar.
Ada tiga hal yang dapat diperhatikan ketika proses membangun rapport dalam kelompok besar yang pertama adalah mengamati audiens yang berada di depan, mengamati ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara general dari para peserta. Informasi yang dapat diperoleh dari pengamatan awal ini adalah mencari peserta yang dipandang sebagai “leader” diantara peserta training yang lainnya, mencari dan mendekati orang yang dipandang sebagai “leader” cukup untuk mewakili seorang trainer dalam memegang kendali para peserta. Yang kedua adalah dengan menggunakan seluruh predikat yang dapat mewakili sistem preferensi para peserta training dalam berkomunikasi, dengan menggunakan seluruh predikat akan dapat membantu seorang trainer dalam menyampaikan pesan sesuai dengan sistem preferensi yang dimiliki oleh peserta.
Yang ketiga adalah memberikan joke yang segar, dengan joke dapat membuat peserta training memiliki kesamaan emosi, dan dalam kondisi emosi yang baik maka seorang trainer dapat lebih mudah diterima kehadirannya. Joke juga merupakan salah satu cara untuk menarik dan menyerap perhatian para peserta training. Building rapport merupakan langkah awal keberhasilan dalam sebuah training, bila koneksi antara seorang trainer dengan para peserta trainingnya sudah terbentuk dan terjalin dengan baik maka kegiatan training dapat berjalan lebih lancar dan materi training yang diampaikan oleh trainer dapat diterima dengan baik oleh pikiran bawah sadar peserta training.
006/NLP
